Ringkasan Khotbah
-
Imamat 9Setiap panggilan selalu ada maksudnya. Saat Tuhan memanggil Harun dan anak-anaknya sebagai imam, Tuhan juga punya maksud dan tujuan. Yaitu, supaya mereka dapat melaksanakan perintah Tuhan secara khusus di tengah umat-Nya di dunia dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya. Dengan kedua hal ini, mereka memuliakan Tuhan. Pada masa kini, tugas imam ini diemban oleh semua orang yang telah menerima kasih karunia Allah dalam karya penebusan Tuhan Yesus.
-
Imamat 8Pentahbisan Harun dan anak-anaknya dilakukan di depan umat Tuhan. Harun dan anak-anaknya menjadi imam karena otoritas yang diberikan Allah pada mereka. Dalam menjalankan tugas, mereka harus menaati perintah Tuhan sehingga pelayanan mereka bisa berkenan di hati Tuhan. Mereka dipilih Tuhan karena anugerah Tuhan. Sebagai umat Tuhan kita bisa menuntut pemimpin yang bisa menjadi teladan, tapi mereka bukan standar yang mutlak di dalam kehidupan kita. Tuhan adalah standar mutlak keteladanan dalam hidup kita.
-
Yakobus 2:14-17Iman yang menyelamatkan bukan berasal dari usaha kita sendiri, tapi karena anugerah Tuhan. Alasan Tuhan memisahkan kambing dan domba adalah karena iman yang menyelamatkan tidak pernah berdiri sendiri. Semua orang bisa berbuat baik, namun tidak semua perbuatan baik memiliki motivasi/cara/tujuan yang cocok dengan iman yang menyelamatkan. Perbuatan baik juga tidak bisa berdiri sendiri. Orang-orang di sekitar kita harus bisa melihat buah dari iman yang kita miliki melalui perbuatan kita.
-
Yohanes 10:9-10Kelimpahan yang ditawarkan Tuhan Yesus bersumber dari diri-Nya. Kasih, pengakuan, dan rasa aman yang berkelimpahan selalu diberikan Tuhan kepada anak-anak-Nya. Hidup kita jangan hanya difokuskan pada harta dan kekayaan karena semua itu bisa habis dimakan ngengat dan karat. Kita tidak boleh melewatkan hidup yang berkelimpahan yang bersumber pada Tuhan. Ada banyak krisis yang dialami oleh orang percaya, tapi tergantung pada kita bagaimana menyikapi semua itu.
-
Yohanes 14:27Tuhan Yesus meninggalkan damai sejahtera untuk setiap orang percaya, dan damai sejahtera itu tidak sama dengan damai yang diberikan oleh dunia. Kalau dunia menilai damai sejahtera itu dari harta, kedudukan, status sosial, dan lain-lain, semua itu sifatnya tidak kekal. Tuhan datang memberikan damai sejahtera yang sifatnya kekal di dalam keadaan/situasi apa pun. Apakah kita sudah menerima damai sejahtera itu?
