Skip to main content

Ringkasan Khotbah

  • Imamat 18:1-5
    Sebagai orang percaya, apakah kriteria kebudayaan yang kita pakai dalam kehidupan ini? Tolok ukur kita sebagai orang percaya dalam berperilaku bukanlah tujuan atau opini orang, tapi Firman Tuhanlah yang harus menjadi tolak ukur perilaku kehidupan kita. Kehadiran kita sebagai orang percaya harus menjadi garam dan terang. Mungkin hidup kita tidak disukai orang, tapi kita harus ingat bahwa kita hidup untuk menyenangkan hati Tuhan dan hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
  • Lukas 24:1-12
    Ada banyak orang yang melihat Yesus dari sudut pandang manusia sehingga saat Yesus hadir dengan keadaan yang bertolak belakang dengan sudut pandang, mereka menolaknya. Kita boleh saja memilih Mesias sesuai keinginan kita. Tapi hanya ada satu Mesias, yakni Yesus Kristus yang sesuai dengan kebutuhan manusia, Mesias dari sudut pandang Allah yang dapat menyelamatkan kita.
  • Lukas 23:33-43
    Tuhan Yesus punya kriteria tertentu bagaimana seseorang dikatakan berdosa. Berdasarkan kriteria Tuhan, semua manusia dikatakan telah berdosa dan bagi Allah ini adalah hal yang serius sebab berakibat pada kebinasaan manusia. Pada penghakiman terakhir Allah akan menghukum setiap orang berdasarkan dosa-dosanya. Oleh sebab itu, kita yang telah menerima anugerah pengampunan, seharusnya mensyukurinya dan bertekad untuk tidak lagi melakukan dosa di hadapan-Nya.
  • Lukas 23:33-43
    Setelah kita menerima karya penebusan dari Kristus, sudah selayaknya kita dapat melayani dan hidup bagi Kristus. Karya penebusan Allah memungkinkan kita menjadi anak-Nya dan kemungkinan ini didasarkan pada anugerah Allah, jadi kita tidak boleh menyia-nyiakan anugerah Tuhan.
  • Lukas 23:33-43
    Pada saat seseorang mau menjadi orang percaya, dia harus menyadari bahwa dia orang yang berdosa dan mengaku bahwa dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Bukan hanya itu saja, tapi bagaimana seseorang menyikapi pengakuannya itu. Kita sering kali menyatakan pernyataan-pernyataan religius, tapi bagaimana sikap kita terhadap pernyataan itu, apakah sesuai? Tuhan melihat sikap hati dan Dia tidak melihat kita dari luar saja. Biarlah kita tidak menjadi orang yang hanya mengakui Tuhan di mulut saja dan sikap hati kita jauh dari Tuhan.