Skip to main content

Ringkasan Khotbah

  • Lukas 13:18-21
    Kerajaan Allah seumpama ragi. Peran ragi adalah memberikan pengaruh. Tuhan punya satu pengharapan, yaitu orang-orang percaya memunyai pengaruh dalam seluruh aspek kehidupannya. Kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah ditebus harus betul-betul punya pola pikir ilahi dan karakter Kristus supaya kita bisa menjadi pengaruh yang baik buat orang-orang di sekitar kita. Sebagai manusia kita harus bisa menjadi saksi Kristus melalui buah roh yang kita miliki. Jangan menjadi sama dengan dunia, tapi kita harus menjadi satu pengaruh yang besar seperti apa yang dikehendaki oleh Allah.
  • Matius 13:31-32
    Biji sesawi adalah biji yang kecil sekali, tapi saat ditanam biji kecil ini akan menjadi pohon yang besar. Di sini Tuhan Yesus menjelaskan tentang efek biji sesawi/kerajaan Allah. Peran dari biji sesawi adalah memberi potensi/kekuatan. Ketika Tuhan Yesus memberitakan Injil tentang benih yang baik, kelihatannya itu hal yang kecil, tapi saat ini benih itu, yakni kerajaan Allah sudah meluas bahkan sampai ke desa-desa. Ada banyak orang yang percaya kepada Yesus saat ini, dan tidak sedikit pula tantangan yang harus dihadapi oleh anak-anak Tuhan. Tapi, tetaplah beritakan kerajaan Allah karena itu adalah tanggung jawab kita semua.
  • Matius 13:24-30, 36-43
    Dari perumpamaan ini kita bisa mengetahui bahwa orang yang menabur benih yang baik adalah Tuhan Yesus dan yang menabur benih yang jahat adalah iblis. Antara gandum dan lalang memang saat ini sulit dibedakan, tapi pada saat masa tuaian tiba, akan terlihat mana yang gandum dan lalang. Tuhan Yesus adalah hakim yang tahu mana yang gandum dan lalang, dari buahnya akan jelas perbedaannya. Kelak pada hari penuaian, apakah kita akan ditemukan sebagai gandum atau lalang? Kita bisa menipu manusia, tapi kita tidak bisa menipu Tuhan.
  • Markus 4:26-29
    Perumpamaan ini berbicara tentang Kerajaan Allah, lalu bagaimana benih itu ditabur dan bertumbuh. Fokusnya adalah bagaimana benih itu ditanam dan berbuah sampai dituai. Bagaimana benih itu menghasilkan sesuatu. Saat berita Injil diceritakan, ada orang-orang yang tidak ramah, yang menolak kehadiran Tuhan Yesus dan menolak pengajaran-Nya. Jadi tidak heran bila kita yang mengabarkan Injil pada saat ini pun akan ditolak. Namun, apa yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara sebab kita adalah pendatang dalam dunia ini. Tuhan akan menjadi pengharapan kekal kita sehingga kita tidak perlu kecewa.
  • Matius 13:1-9
    Tuhan Yesus membedakan tentang orang yang mengerti dan orang yang tidak mengerti tentang perumpamaan. Dalam bagian ini, Tuhan Yesus memfokuskan pada benih yang ditabur, yaitu pengajaran tentang Tuhan Yesus sendiri. Ada beberapa kelompok orang yang tidak mau menerima benih yang ditabur. Perumpamaan ini menjelaskan tentang orang yang tidak mau melekat kepada Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kalau kita mau melekat pada-Nya, kita harus melihat apa yang penting dan yang tidak penting yang seharusnya dimengerti oleh manusia. Kepada siapakah kita seharusnya mempercayakan diri kalau bukan kepada Tuhan? Melalui proses kelahiran baru, orang-orang boleh mengerti tentang apa yang Tuhan katakan.