Ringkasan Khotbah
-
Mazmur 119:41-55Sebelum mengikut Tuhan Yesus, Matius adalah seorang pemungut cukai. Tapi saat ia mengenal dan mengikut Tuhan Yesus, dia mulai menata kehidupannya dengan panggilan yang ia dapatkan. Sebagai pengikut Kristus, Tuhan mau supaya kita mempersembahkan kehidupan yang kudus dan berkenan. Dengan mengubah pola pekerjaan/kehidupan, kita menjadi berkenan kepada-Nya sehingga membuat hati Tuhan senang.
-
Mazmur 119:1-8Sebagai orang percaya, kita harus menerapkan kehidupan yang berprinsip pada Firman Tuhan. Kehidupan dalam dunia ini hanya sementara, oleh karena itu Tuhan menghendaki supaya kita hidup taat sesuai kehendak-Nya. Apa pun yang terjadi, asal kita hidup berkenan di hadapan Tuhan, maka jerih payah kita tidak sia-sia.
-
1 Petrus 1:3-4Hidup bagi Tuhan bukan merupakan suatu alternatif, tapi adalah suatu prinsip. Sebagai orang percaya, kita harus punya pikiran Kristus dan bukan pikiran kita. Setelah Petrus mendapat pencerahan dari Tuhan, dia memulai hidupnya dengan mempunyai pikiran Kristus. Ini bukan berarti kita mengkotak-kotakkan aspek kehidupan kita, tapi kita melakukan apa yang Tuhan mau dalam segala aspek kehidupan kita menurut kehendak Allah dan sesuai perkenanan Allah.
-
Yohanes 1:43-51Natanael mengenal Tuhan Yesus karena Filipus berkata bahwa Tuhan Yesus adalah penggenapan Kitab Taurat dan Dia berasal dari Nazaret. Namun, prasangka Natanael pada awalnya menghalangi dia untuk percaya pada Yesus, sebab ia berpikir mana mungkin nabi yang hebat muncul dari kota yang kecil. Kadang-kadang kita juga berusaha mengenal Tuhan dengan perspektif kita sendiri sehingga kita tidak bisa percaya sepenuhnya kepada-Nya. Tuhan mau kita memiliki pola pikir yang sesuai dengan Firman-Nya, bukan sesuai dengan keinginan kita.
-
Matius 26:36-46Kegentaran dalam doa Tuhan Yesus bukan karena Dia takut mati, namun karena Ia harus menanggung murka dari Allah. Dengan penebusan Kristus yang begitu besar, kita harus meresponi penebusan yang Kristus lakukan dengan tepat, yakni mengisi setiap babak adegan kehidupan kita dengan berarti.
