Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Rahmiati

DAFTAR KHOTBAH AUDIO (Download dari Indonesia)

Berikut adalah daftar ringkasan khotbah Pdt. DR. Rahmiati Tanudjaja yang bisa Anda download dari Indonesia (lebih cepat di-download). Di dalamnya tersedia file audio yang "kecil" dengan bitrate 16 kbps, yaitu yang hanya berisi khotbah saja tanpa lagu pujian. Tersedia juga yang "medium" dengan bitrate 48 kbps yang berisi khotbah dan lagu pujian. Silakan pilih yang Anda suka.


Jika Anda mendownload dari luar Indonesia, kami sediakan audio yang berukuran lebih besar, silakan klik halaman: DAFTAR KHOTBAH AUDIO (Download dari luar Indonesia).

Kode Judul Ringkasan Kotbah Nats Alkitab
R 054 Perumpamaan tentang Penabur Tuhan Yesus membedakan tentang orang yang mengerti dan orang yang tidak mengerti tentang perumpamaan. Dalam bagian ini, Tuhan Yesus memfokuskan pada benih yang ditabur, yaitu pengajaran tentang Tuhan Yesus sendiri. Ada beberapa kelompok orang yang tidak mau menerima benih yang ditabur. Perumpamaan ini menjelaskan tentang orang yang tidak mau melekat kepada Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kalau kita mau melekat pada-Nya, kita harus melihat apa yang penting dan yang tidak penting yang seharusnya dimengerti oleh manusia. Kepada siapakah kita seharusnya mempercayakan diri kalau bukan kepada Tuhan? Melalui proses kelahiran baru, orang-orang boleh mengerti tentang apa yang Tuhan katakan. Matius 13:1-9
R 054 Perumpamaan tentang Benih yang Tumbuh Perumpamaan ini berbicara tentang Kerajaan Allah, lalu bagaimana benih itu ditabur dan bertumbuh. Fokusnya adalah bagaimana benih itu ditanam dan berbuah sampai dituai. Bagaimana benih itu menghasilkan sesuatu. Saat berita Injil diceritakan, ada orang-orang yang tidak ramah, yang menolak kehadiran Tuhan Yesus dan menolak pengajaran-Nya. Jadi tidak heran bila kita yang mengabarkan Injil pada saat ini pun akan ditolak. Namun, apa yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara sebab kita adalah pendatang dalam dunia ini. Tuhan akan menjadi pengharapan kekal kita sehingga kita tidak perlu kecewa. Markus 4:26-29
R 055 Perumpamaan tentang Lalang di Antara Gandum Dari perumpamaan ini kita bisa mengetahui bahwa orang yang menabur benih yang baik adalah Tuhan Yesus dan yang menabur benih yang jahat adalah iblis. Antara gandum dan lalang memang saat ini sulit dibedakan, tapi pada saat masa tuaian tiba, akan terlihat mana yang gandum dan lalang. Tuhan Yesus adalah hakim yang tahu mana yang gandum dan lalang, dari buahnya akan jelas perbedaannya. Kelak pada hari penuaian, apakah kita akan ditemukan sebagai gandum atau lalang? Kita bisa menipu manusia, tapi kita tidak bisa menipu Tuhan. Matius 13:24-30, 36-43
R 055 Perumpamaan tentang Biji Sesawi Biji sesawi adalah biji yang kecil sekali, tapi saat ditanam biji kecil ini akan menjadi pohon yang besar. Di sini Tuhan Yesus menjelaskan tentang efek biji sesawi/kerajaan Allah. Peran dari biji sesawi adalah memberi potensi/kekuatan. Ketika Tuhan Yesus memberitakan Injil tentang benih yang baik, kelihatannya itu hal yang kecil, tapi saat ini benih itu, yakni kerajaan Allah sudah meluas bahkan sampai ke desa-desa. Ada banyak orang yang percaya kepada Yesus saat ini, dan tidak sedikit pula tantangan yang harus dihadapi oleh anak-anak Tuhan. Tapi, tetaplah beritakan kerajaan Allah karena itu adalah tanggung jawab kita semua. Matius 13:31-32
R 056 Perumpamaan tentang Ragi Kerajaan Allah seumpama ragi. Peran ragi adalah memberikan pengaruh. Tuhan punya satu pengharapan, yaitu orang-orang percaya memunyai pengaruh dalam seluruh aspek kehidupannya. Kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah ditebus harus betul-betul punya pola pikir ilahi dan karakter Kristus supaya kita bisa menjadi pengaruh yang baik buat orang-orang di sekitar kita. Sebagai manusia kita harus bisa menjadi saksi Kristus melalui buah roh yang kita miliki. Jangan menjadi sama dengan dunia, tapi kita harus menjadi satu pengaruh yang besar seperti apa yang dikehendaki oleh Allah. Lukas 13:18-21
R 056 Harta Terpendam dan Mutiara yang Berharga Seseorang yang telah menerima karya penebusan Tuhan Yesus akan melihat bahwa keselamatan merupakan harta dan mutiara yang sangat berharga. Bahkan ada orang-orang yang rela meninggalkan segalanya hanya karena Tuhan. Yang kita dapatkan saat ini/semua yang kita terima tidak sebanding dengan apa yang sudah Tuhan berikan pada kita. Harta yang terpendam dan mutiara yang sangat berharga membuat kita, orang-orang yang sudah tahu tentang semua ini akan dengan rela meninggalkan segalanya hanya untuk Tuhan. Matius 13:44-46
R 057 Perumpamaan tentang Pukat Hidup bersekutu dengan Allah tidak sebanding dengan apa pun yang ada di dunia ini. Pukat diumpamakan sebagai kerajaan Allah. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa ada orang-orang Kristen yang sangat agamawi tapi tidak mempunyai ikatan/hubungan dengan Tuhan. Bukan apa yang dilihat mata, tapi Tuhan melihat hati. Menjadi orang Kristen bukan hanya sekadar melakukan apa yang baik di mata manusia, tetapi melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Kita harus sadar siapakah kita di mata Tuhan. Jadilah hamba yang hidup berdasarkan kehendak-Nya supaya kita tidak dicampakkan Tuhan. Matius 13:47-50
R 057 Perumpamaan tentang Pengampunan Berapa kali kita harus mengampuni? Apakah 7 kali? Bukan! Kita harus mengampuni sebanyak 70 kali 7 kali. Pada saat kita mau menunjukkan kemurahan kepada orang lain, kita perlu menunjukkannya dengan sepenuh hati. Jangan hitung-hitungan soal kasih karena Tuhan tidak pernah hitung-hitungan saat Dia memberikan kasih-Nya kepada kita. Tuhan memberikan pengampunan dan melupakan, kita pun juga harus melakukan hal yang sama seperti apa yang Yesus lakukan. Kerajaan Allah berbicara tentang kemurahan Allah tanpa mengesampingkan keadilan. Di mana ada keadilan, maka ada kemurahan Allah untuk mengampuni dosa kita. Matius 18:21-35
R 058 Perumpamaan tentang Kerajaan Surga Lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana berbicara tentang hal kerajaan surga. Dalam perumpamaan ini, secara spesifik Tuhan Yesus menegaskan pada setiap orang percaya untuk selalu berjaga-jaga/selalu siap sedia. Kedatangan Tuhan yang kedua tidak pernah ada yang tahu, oleh sebab itu kita harus selalu siap sedia dalam kondisi apa pun. Kehidupan kita harus bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Di dalam kesiapan kita tidak ada kemunafikan. Apakah kita siap mempertanggungjawabkan kehidupan kita? Matius 25:1-13
R 058 Perumpamaan tentang Talenta Dengan mentalitas yang baik/sikap yang baik akan membuat hati Tuhan, si pemberi talenta menjadi senang. Saat kita dipercayakan sesuatu yang berbeda, kita harus tahu bagaimana kita melakukan tanggung jawab tersebut. Tuhan tidak pernah menuntut kita untuk melakukan sesuatu yang lebih dari kapasitas kita. Tuhan hanya mau kita melakukan dengan penuh tanggung jawab, melakukan yang terbaik bagi Dia. Jangan menjadi hamba yang pasif, yang tidak melakukan apa pun untuk Tuhan. Tapi berikan yang terbaik hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Matius 25:14-30
R 059 Penghakiman Tuhan Yesus menggambarkan antara kambing dan domba secara karakteristik. Berdasarkan hal ini, Tuhan menjelaskan bagaimana orang-orang yang telah menerima anugerah. Bukan karena kebaikan, kita menerima anugerah. Iman yang menyelamatkan akan menghasilkan segala hal yang baik. Apakah kita domba yang baik di hadapan Tuhan, yang mendengar suara gembala? Atau kita adalah kambing yang berbulu domba? Biarlah kita bisa mengintrospeksi diri sendiri di hadapan-Nya. Matius 25:31-46
R 059 Perumpamaan tentang Orang yang Berhutang kepada Pembebas Utang Membasuh kaki, mencium, mengurapi kepala dengan minyak adalah hal yang lazim dilakukan oleh orang Farisi ketika ada orang yang datang ke rumah mereka. Simon tidak melakukan hal ini pada Yesus seperti yang dilakukan perempuan yang berdosa. Kita tidak bisa melepaskan murka Allah dari diri kita tanpa anugerah. Hanya karena Allahlah yang membuat kita diselamatkan dari murka Allah. Tidak boleh ada seorang pun yang merasa benar dari yang lain. Lukas 7:36-50
R 060 Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati Mengasihi sesama tidak dibatasi oleh apa pun. Iman harus disertai perbuatan. Jangan hanya sebagai pendengar, tetapi kita juga harus menjadi pelaku Firman. Perbuatan baik kita keluar dari relasi kita dengan Allah dan sesama kita. Kepada siapa pun kita harus memanusiakan dan mengasihi mereka. Semua kita lakukan bukan karena upah, tapi karena membalas cinta kasih Tuhan. Jika kita memunyai relasi yang sehat dengan Tuhan, kita juga akan memunyai relasi yang sehat dengan sesama manusia. Lukas 10:25-37
R 060 Doa Di dalam keengganan manusia untuk menolong sesamanya, karena merasa terganggu, manusia akhirnya mau menolong, apalagi Bapa di surga. Dia akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak-Nya. Allah sangat mengasihi kita apa adanya. Biarlah Allah Roh Kudus menguasai hati dan pikiran kita. Kita harus serius belajar Firman Tuhan karena Allah Roh Kuduslah yang mengontrol kehidupan kita. Dan kita tahu bahwa Allah selalu hadir menyambut kita kapan pun kita datang bersekutu dengan-Nya. Lukas 11:1-13
R 061 Pohon Ara yang Tidak Berbuah Perumpamaan ini mengajarkan bahwa Tuhan memberikan kesempatan kepada manusia, tapi kesempatan selalu ada batasnya. Kesempatan berbicara tentang hal kesabaran. Pohon yang baik harus menghasilkan buah yang baik. Tuhan memberikan kesempatan kepada manusia untuk hidup sesuai dengan status kita dan Tuhan juga mau agar setiap kita menghasilahkan buah yang baik sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali. Jangan sampai Tuhan mendapatkan kita bercacat cela. Kolose 2:6
R 061 Orang Kaya yang Bodoh Tuhan tidak pernah menginginkan agar semua manusia menjadi orang miskin. Namun, yang Tuhan inginkan adalah apabila ada orang kaya, biarlah dia hidup memerhatikan sesamanya. Sia-sialah orang yang hidupnya kaya, tetapi hatinya tidak mengasihi sesamanya dan terlebih tidak mengasihi Allah. Tuhan bukanlah Tuhan yang anti orang kaya. Kedudukan Tuhan tidak pernah bisa digeser/digantikan oleh apa pun juga. Biarlah kita terlihat seperti orang miskin di hadapan manusia, tapi tidak di hadapan Tuhan. Lukas 12:13-21
R 062 Tempat yang Paling Utama dan yang Paling Rendah Kenapa seseorang suka dihormati? Karena penghormatan itu berhubungan dengan derajat seseorang. Manusia seringkali jatuh ke dalam dosa karena hal ini. Setiap manusia tidak boleh saling meninggikan diri karena hal itu akan mengakibatkan seseorang secara perlahan ingin menggeser kedudukan Tuhan sebagai yang tertinggi. Karena Firman Tuhan mengatakan, "Barangsiapa meninggikan diri, dia akan direndahkan." Oleh sebab itu, jangan menilai seseorang hanya karena derajatnya, karena kita semua adalah gambaran/citra Allah yang sama kedudukannya dengan yang lain. Lukas 14:7-14
R 062 Perumpamaan tentang Orang-Orang yang Berdalih Dalam perumpamaan ini, dijelaskan bahwa orang-orang Farisi dan ahli Taurat memunyai pemikiran tersendiri tentang hal Kerajaan Allah. Karena orang-orang Farisi dan ahli Taurat tidak mau diatur dan dikontrol oleh Tuhan, mereka mempunyai banyak sekali alasan untuk tidak datang dalam undangan Tuhan. Kalau kita tidak bisa memikul salib kita setiap hari, kita tidak akan bisa menerima undangan Tuhan. Tuhan tidak mau kita memiliki ilah lain dalam kehidupan kita, karena itu bila kita mau menerima undangan itu, secara otomatis kita harus membiarkan Tuhan yang mengatur dan mengontrol hidup kita sesuai kehendak-Nya. Lukas 14:15-24
R 063 Bangun Menara dan Raja Mau Perang Kita harus tahu siapakah Tuhan yang kita ikuti dan alasan kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Dengan datang pada Tuhan dan mengenal Dia secara pribadi, kita tahu siapakah Allah yang kita ikuti dan alasan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Dengan pengenalan yang lebih akan Tuhan, kita bisa melawan setiap tantangan yang ada di depan kita. Kita harus selalu siap dengan segala konsekuensi yang ada saat kita benar-benar mau menjadi murid-murid Yesus. Semua hal yang kita lakukan sekarang tidak sebanding dengan kasih dan pengorbanan-Nya yang begitu besar. Lukas 14:28-33
R 063 Domba dan Dirham yang Hilang Firman Tuhan ini menjelaskan bahwa pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang untuk mendengar Tuhan Yesus. Tapi berbeda dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang memunyai pemikiran bahwa hanya orang yang layak datang kepada Kristus yang boleh datang. Tuhan Yesus mengatakan bahwa hanya orang-orang yang bertobat dan menyadari keberdosaannya, kepadanya Tuhan akan datang. Dia menganggap orang-orang seperti itulah yang berharga di mata-Nya. Karena setiap orang tidak lebih baik dari orang lain, jadi kita tidak boleh menganggap hanya diri kita yang layak datang ke hadapan-Nya. Matius 18:12-14; Lukas 15:8-10
R 064 Anak yang Hilang I Sikap seorang bapa yang sangat mengasihi anaknya yang memberontak menggambarkan akan kasih Allah kepada kita, yakni kasih Bapa yang sangat besar mengharapkan anak-anak yang terhilang dapat kembali kepada-Nya. Pemulihan hubungan dengan Allah tidak bisa digantikan dengan harta benda. Hanya kasih Allahlah yang bisa memulihkan segalanya. Dosa apa pun yang kita lakukan, bila kita mau bertobat, maka Tuhan pasti mengampuni. Meskipun manusia mengingat dosa kita, namun Tuhan melupakan segalanya dan kasih-Nya yang besar siap untuk menerima dan memulihkan hubungan kita dengan-Nya. Lukas 15:11-32
R 064 Anak yang Hilang II Anak bungsu yang diceritakan dalam perumpamaan ini menggambarkan seseorang yang berinisiatif memberontak dan membiarkan si aku yang menentukan dan mengontrol dirinya sendiri, tapi dia segera sadar akan keberdosaannya dan bertobat. Kita juga sering seperti anak bungsu ini, namun bila kita mau bertobat, Tuhan menghargai pertobatan kita dan mau menerima kita kembali. Bapa yang penuh kasih siap untuk menantikan kita dalam keadaan apa pun juga. Lukas 15:11-32
R 065 Siapa yang Disebut Orang Percaya? Orang yang tidak percaya kepada Tuhan, akan tetap berada di bawah murka Allah. Seseorang dikatakan percaya bila ia telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya, dan dengan suatu kesadaran bahwa dia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari murka Allah. Karena hanya Tuhan Yesus yang tidak berdosa, yang dapat menggantikan kita untuk menanggung murka Allah. Menjadi orang percaya tidak bisa karena ikut-ikutan atau karena keturunan. Yohanes 1:10-13; 3:16-18
R 065 Iman dan Perbuatan Kita sebagai anak-anak Tuhan tidak bisa melakukan apa saja sesuka hati kita karena kita sudah menerima keselamatan dan terlepas dari murka Allah. Status kita sebagai anak Tuhan harus diikuti dengan perbuatan yang cocok, baik itu perilaku, pola pikir, dan perkataan kita. Jadi iman yang menyelamatkan tidak bisa berdiri sendiri. Iman yang menyelamatkan harus membuahkan perbuatan yang selaras dengan status kita sebagai anak-anak Tuhan. Yohanes 10:27; Roma 8:37-39
R 066 Orang Percaya dengan Firman Tuhan Sikap orang percaya harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Mengasihi Tuhan secara totalitas dengan segala keberadaan kita adalah harapan Tuhan untuk setiap orang percaya. Apa pun aktivitas yang kita lakukan, kita melakukannya untuk kemuliaan nama Tuhan. Saat kita melakukannya untuk Tuhan, setiap hal yang kita kerjakan akan dibuatnya berhasil. Bukan berhasil secara manusia, tetapi berhasil di mata Tuhan. Mazmur 1
R 066 Bagaimana Seorang Kristen Seharusnya Belajar? Semua hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia, tertulis dalam Firman Tuhan dari kitab Kejadian sampai Wahyu. Oleh sebab itu, kita tidak boleh sembarangan menafsirkan arti Firman Tuhan dalam hidup kita. Kita harus membaca dengan teliti dan mengerti apa yang sebenarnya kita baca dalam Firman Tuhan. Dengan demikian kita bisa menguji sesuatu itu benar atau tidak berdasarkan Firman-Nya. Matius 16:13-23; 2Petrus 1:20-21
R 067 Proses Pengudusan Di hadapan Tuhan, manusia harus hidup kudus. Kita tidak bisa hidup seenaknya karena kita sudah mendapat jaminan keselamatan. Tuhan mau supaya kita dikuasai oleh Firman Tuhan, agar kita bisa hidup dalam kekudusan. Meskipun daging itu lemah, tapi karena dikuasai oleh Firman Tuhan, maka kita bisa berpaling dari sifat kedagingan kita. Ibrani 12:1-7
R 067 Sikap Anak Tuhan terhadap Kejatuhan Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak boleh bersikap senang atas kejatuhan yang menimpa orang lain. Tetapi Tuhan mengajarkan bahwa setiap orang harus mengoreksi diri karena setiap manusia tidak ada yang tidak berdosa. Kalau Tuhan sudah memberikan kesempatan untuk mengoreksi diri kita kembali, kita pun harus segera mengambil kesempatan itu. Yohanes 8:1-11
R 068 Persekutuan dengan Allah dalam Firman Saat kita telah menerima Dia sebagai Tuhan, kita harus tetap hidup di dalam relasi anugerah-Nya. Kita adalah ranting yang harus hidup bergantung pada pokoknya, yaitu Tuhan Yesus. Saat kita bersekutu dengan Allah, ada aturannya, tidak boleh asal-asalan. Semua yang kita lakukan diketahui-Nya. Allah yang mahatahu, mengetahui apakah yang kita lakukan didasarkan atas persekutuan yang benar dengan-Nya atau tidak. Yohanes 14:15-31; Kolose 2:6-7
R 068 Persekutuan dengan Allah dalam Doa Hidup orang Kristen berdasarkan pada doa, karena doa adalah napas hidup orang percaya. Tapi doa bukan berarti selalu meminta, karena doa adalah suatu persekutuan dengan Tuhan, yang dilandasi pada kerinduan untuk selalu dekat dengan Tuhan. Kita bisa berdoa di mana pun kita berada. Berdoa tidak harus selalu menutup mata karena di mana pun kita berada kalau hati dan pikiran kita tertuju pada Tuhan, itu disebut dengan berdoa. Yohanes 15:1-8; Matius 6:5-15
R 069 Orang Kristen dan Ibadah I Apa yang menjadi dasar dan titik tolak beribadah kita? Beribadah bukan hanya dilihat dari caranya beribadah/apa yang seseorang persembahkan atau lain sebagainya, tapi bagaimana seseorang itu beribadah sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Ibadah yang benar diawali dengan pemulihan yang benar dengan Allah. Hubungan yang benar dengan Tuhan didasarkan anugerah penebusan di dalam Yesus Kristus adalah ibadah yang berkenan di hadapan Tuhan. Mazmur 100
R 069 Orang Kristen dan Ibadah II Ibadah adalah satu penaklukan diri dalam Allah. Bila dalam segala aspek kehidupan kita hidup dalam penaklukan diri kepada Tuhan, maka ibadah yang demikian akan berkenan di hati Tuhan. Roma 12:1-2
R 070 Orang Kristen dan Persembahan I Segala sesuatu yang kita miliki sekarang ini adalah milik Tuhan. Dia mempercayakan banyak hal untuk kita kelola dan pelihara seturut dengan kehendak Allah. Jangan pernah hitung-hitungan untuk menolong orang lain setelah semua yang Tuhan berikan untuk kita, sebab semua yang terbaik yang kita miliki berasal dari Tuhan. Kejadian 1:26-31
R 070 Orang Kristen dan Persembahan II Seberapa banyak yang Tuhan percayakan pada kita, harus disadari bahwa semuanya milik Tuhan sehingga kita tidak boleh menomor satukan harta kita lebih daripada Tuhan. Semua diserahkan kepada kita agar kita mengelolanya berdasarkan Firman Tuhan. Persembahan yang terbaik bukanlah yang jumlahnya banyak, tetapi yang terbaik dari apa yang kita miliki. Matius 22:37-39; Roma 12:1
R 071 Makna Penderitaan bagi Orang Percaya I Setiap pribadi harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Aktivitas kita harus didasari pada Firman Tuhan. Dan saat menghadapi tantangan, setiap pribadi akan mampu melaluinya bila dirinya dikuasai oleh Firman Tuhan. Hal itu juga berlaku pada keluarga-keluarga Kristen. Keluarga yang berpegang pada Firman Tuhan akan memiliki pondasi yang kuat di dalam menghadapi pergumulan apa pun. 2 Timotius 3:1-17
R 071 Makna Penderitaan bagi Orang Percaya II Ada dua macam penderitaan yang dialami orang percaya. Pertama, penderitaan yang disebabkan karena diri sendiri. Kedua, penderitaan yang memang benar-benar karena Tuhan Yesus. Menjadi orang percaya tidak berarti selalu hidup dalam kenyamanan, yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi penderitaan tersebut sesuai dengan apa yang Tuhan telah katakan dalam Firman-Nya. Filipi 1:27-30
R 072 Hamba Kristus Nilai seorang hamba ditentukan oleh tuannya. Orang-orang percaya adalah seorang hamba dan Kristus adalah tuannya. Kita yang dulu diperbudak oleh dosa, sekarang sudah ditebus dan dibayar tunai dengan darah Kristus. Oleh sebab itu, kita harus menghargai hidup kita dan tidak boleh menyia-nyiakannya. Apa pun yang terjadi, kita tidak perlu takut karena pengharapan kita ada pada Yesus Kristus yang adalah tuan kita. Roma 1:1-7
R 072 Duta Kristus Rasul adalah seperti jabatan duta besar, seorang yang diutus. Dengan demikian rasul adalah orang yang diutus oleh Sang Pengutus. Kalau kita belum menjadi murid Kristus atau belum menjadi hamba Kristus, kita tidak bisa menjadi orang yang diutus. Menjadi utusan Allah semata-mata merupakan anugerah sehingga harus dijalani dengan hati yang bersyukur. Oleh sebab itu, seorang utusan Allah tidak boleh mencemarkan dirinya dengan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Allah. Roma 1:1-7
R 073 Kehadiran yang Menjadi Berkat Kehadiran kita sebagai anak Tuhan harus membawa damai sejahtera bagi orang lain. Menjadi berkat dengan kehadiran dan perilaku kita di mana pun kita berada, dengan cara menghargai setiap orang tanpa memandang jabatan atau status mereka, tetapi karena mengingat apa yang telah Tuhan lakukan untuk kita. Dengan keberadaan diri kita yang demikian, akan membawa banyak orang datang kepada Yesus. Roma 1:8-15
R 073 Kuasa Injil Allah Memang setiap orang telah berdosa dan patut dimurkai oleh Allah, namun oleh kemurahan Allah melalui kuasa injil, manusia dilepaskan dari murka Allah. Sebesar apa pun dosa dan kesalahan kita di masa lalu, asal kita mau percaya pada Injil Tuhan, kita dapat diselamatkan. Roma 1:16-17
R 074 Alam Semesta dan Isinya Alam semesta yang begitu luar biasa pasti diciptakan oleh pribadi yang berkuasa, berakal budi, dan kekal. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengenal Sang Pencipta kita. Sebab kebesaran alam semesta menceritakan tentang kebesaran Sang Penciptanya. Namun manusia yang telah jatuh dalam dosa, cenderung menciptakan allah sesuai keinginan hatinya sendiri sehingga menyangkali Allah yang sesungguhnya. Kita yang telah diselamatkan oleh Tuhan, hendaknya terus menerus belajar mengenal Sang Pencipta kita yang sesungguhnya dan tunduk kepada-Nya. Roma 1:18-20
R 074 Kenal dan Tahu, tapi dengan Sengaja Menggantikan Kenal siapa Allah sebenarnya, tahu bahwa ada tuntutan hukum Allah, tapi dengan sengaja menggantikan-Nya dengan yang lain, itulah yang dilakukan oleh manusia yang berdosa. Manusia dengan sengaja mengantikan Allah dengan allah yang mereka inginkan dan menggantikan hukum Allah dengan hukum mereka. Karena mereka tidak puas dengan cara kerja Allah dan menganggap diri lebih berhikmat daripada Allah. Namun pada akhirnya, manusia akan tetap dihakimi oleh Allah yang benar, bukan allah yang menggantikan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga menggantikan Allah dengan yang lain atau mengganti hukum Allah dengan aturan yang sesuai keinginan kita? Roma 1:21-32
R 075 Kekayaan Kemurahan Allah Manusia dibatasi oleh keterbatasan dirinya sendiri. Kebenaran manusia juga dibatasi oleh keberdosaannya. Jangan kita merasa puas saat orang-orang mengatakan kita baik karena apa yang baik bagi manusia belum tentu baik di hadapan Tuhan. Manusia hanya bisa menilai apa yang tampak di depan mata, tetapi Tuhan menilai jauh ke dalam hati. Oleh sebab itu, mari kita mengintrospeksi diri, apakah hidup kita seturut dengan kemurahan Tuhan atau kita malah menganggap sepi kekayaan kemurahan Allah? Karena kelak, kita semua akan dihakimi menurut kebenaran Allah. Roma 2:1-16
R 075 Bukan yang Lahiriah tapi yang Rohani Ayat ini menggambarkan tipe orang Yahudi yang sangat mengagungkan hukum Taurat, tetapi sebenarnya hati mereka jauh dari Allah. Di sini dijelaskan dua definisi tentang umat Allah. Pertama, umat Allah versi manusia/lahiriah, yaitu umat Allah yang tahu tentang hukum-hukum Allah tetapi tidak melakukannya dan hati mereka jauh dari Tuhan. Kedua, umat Allah versi Allah, yaitu umat Allah yang diawali dengan disunat hati dan telah mengalami kelahiran baru. Kita harus menjadi anak Tuhan yang bukan secara lahiriah, tapi harus benar-benar disunat hati dan mengalami kelahiran baru dalam Roh Kudus. Roma 2:17-29
R 076 Siap Sedia Mempertahankan Iman Seseorang diselamatkan bukan karena melakukan hukum Taurat, sebab pada dasarnya manusia tidak mampu memenuhi semua tuntutan hukum Taurat sesuai standar Tuhan. Jadi kita diselamatkan semata-mata hanya karena anugerah Tuhan. Kebenaran dan keadilan Tuhan tidak bergantung pada manusia dan sifatnya mutlak dan sempurna. Oleh sebab itu, kita tidak perlu takut pada saat orang mempertanyakan iman kita, kita dapat memberi jawab dengan benar berdasarkan Firman Tuhan yang tidak pernah salah dan tidak pernah berubah. Roma 3:1-8
R 076 Semua Orang Berdosa dan Butuh Kristus Orang Yahudi selalu beranggapan bahwa diri mereka lebih baik dari orang lain. Firman Tuhan mengatakan bahwa di dunia ini, tidak boleh ada orang yang menganggap diri benar sebab semua orang telah berdosa dan membutuhkan pengampunan Kristus. Roma 3:9-20
R 077b Hanya Anugerah Tuhan Pengampunan yang diberikan pada manusia semata-mata karena anugerah Tuhan. Keselamatan dari murka Allah bukan karena keturunan, tapi kita sendiri harus punya relasi secara pribadi dengan Tuhan. Setiap orang harus menyadari akan pembenaran Allah yang telah menggantikan kita dari murka Allah sehingga kita diselamatkan. Biarlah kita menjadi manusia yang menyadari akan ketidak layakkan kita sebagai orang berdosa di hadapan Allah dan hanya oleh anugerahlah kita mendapatkan keselamatan. Roma 4:1-25
R 079 Damai Sejahtera di Tengah Kesengsaraan Hasil dari pembenaran dalam Kristus Yesus memungkinkan kita memunyai kehidupan yang ada dalam damai sejahtera. Hidup sebagai anak Tuhan, bukanlah hidup yang mulus, sebagai contoh, Yusuf. Dia adalah pribadi yang berusaha hidup lurus di hadapan Tuhan, tapi pada kenyataannya, ia menghadapi berbagai macam tantangan. Dia difitnah, dikhianati, dijual, dan harus menghadapi berbagai kesengsaraan yang lain. Namun, dia tetap hidup dalam kebenaran Firman Tuhan sehingga damai sejahtera Tuhan selalu menyertai hidupnya dalam keadaan pahit seperti apa pun. Roma 5:1-11
Kejatuhan Adam dan Karya Penebusan Alasan Adam jatuh ke dalam dosa adalah karena ia ingin menjadi Allah. Akhirnya manusia pada saat ini hidup bukan dikuasai oleh Tuhan, tetapi dikuasai oleh kedagingan. Allah datang menjadi manusia untuk menyelamatkan kita dari murka Allah. Tuhan Yesus datang untuk melepaskan kita dari kuasa perbudakan. Apa pun dosa kita saat ini, bila kita mau kembali kepada Bapa, Dia akan mengampuni. Melalui karya penebusan-Nya, Dia yang adalah Allah mengampuni dan melupakan setiap dosa dan pelanggaran kita. Roma 5:12-21
R 080 Mati bagi Dosa, Hidup bagi Kebenaran Kita perlu terus mengingat bahwa kalau saat ini kita menjadi anak-anak Allah, itu semata-mata karena anugerah Allah. Kita yang sudah ditebus dan menerima Tuhan sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita mendapat jaminan keselamatan. Kita harus menyelaraskan hidup sebagai anak-anak Tuhan. Semua hal yang kita lakukan hendaknya dengan motivasi yang baik di hadapan Tuhan. Kita harus mati bagi dosa dan berusaha hidup bagi kebenaran sesuai dengan Firman Tuhan. Roma 6:1-14
R 080 Apa Artinya pada Saat Allah Mengatakan, "Jangan ada …." Sebelum manusia jatuh dalam dosa, maka secara totalitas manusia hidup sangat bergantung pada Allah. Manusia harus tahu bagaimana menempatkan diri di hadapan Tuhan. Kita diciptakan dengan kebergantungan yang mutlak terhadap Allah. Itulah sebabnya kita harus memperlakukan Allah sebagaimana Allah seharusnya diperlakukan. Saat kita menempatkan diri sendiri dan bukan Allah dalam hidup kita, sebenarnya kita yang menjadi ilah lain dalam hidup kita. Setiap detik dalam hidup kita, biarlah kita menjadikan Allah segala-segalanya dalam hidup kita. Keluaran 20:3; Matius 22:37-38
R 081 Apabila Kamu Menyerahkan Dirimu kepada Seseorang Sebagai Hamba Apa arti penebusan yang Tuhan lakukan untuk kita? Setiap manusia yang jatuh di dalam dosa, sudah hidup jauh dari standar Tuhan. Kalau kita hidup tidak menurut aturan Tuhan, hukumannya adalah kematian (Roma 6:23). Karena karya penebusan Tuhan Yesus atas diri kita, seharusnya hidup kita sesuai kehendak Tuhan dan tidak boleh hidup seenaknya sesuai dengan keinginan kita sendiri. Roma 6:15-23
R 081 Kita Diselamatkan Bukan Melalui Hukum Taurat Kita diselamatkan bukan karena melakukan hukum Taurat, melainkan karena iman di dalam anugerah Tuhan. Setelah diselamatkan, seharusnya perspektif/paradigma kita harus berubah, yakni kita mau hidup dengan cara Tuhan dan berusaha menyenangkan hati Tuhan. Kita mau melakukan hukum Taurat bukan untuk mendapat upah melainkan karena kita mau bersyukur untuk anugerah keselamatan yang telah kita peroleh dengan cara menaati perintah Tuhan. Roma 7:1-12
R 082 Hukum Taurat dan Penebusan Kristus Perilaku yang dilihat dari segi motivasi, tujuan, dan cara yang tidak sesuai dengan apa yang Allah perintahkan/tidak sesuai standar Allah disebut dosa. Kita tidak bisa melakukan hukum Taurat bersandarkan pada kekuatan kita, namun dengan pertolongan Roh Kudus akan menolong kita dalam berinteraksi dengan Firman Tuhan dan hukum Taurat. Dengan karya penebusan Tuhan, kehidupan kita saat ini dipulihkan oleh Allah sehingga kehidupan kita bisa mencerminkan citra/gambaran diri Allah. Bila kita tetap berinteraksi dengan hukum-Nya dan taat pada pimpinan Roh Kudus, Dia akan mengingatkan kita akan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Roma 7:13-25
R 082 Keterlibatan Tuhan dalam Kehidupan Anak-Anak Tuhan Allah selalu terlibat dalam kehidupan kita. Kebaikan-Nya dalam ayat ini bukan berarti akan membuat kita jauh dari sakit-penyakit, mara bahaya, atau yang lainnya. Tapi bagaimana keterlibatan Allah di dalam segala situasi dan kondisi yang kita jalani. Dalam situasi dan kondisi apa pun kita tetap dapat memancarkan kemuliaan Tuhan karena kita melibatkan Allah dalam segala aspek kehidupan kita. Sesuai tujuan Allah, kita diciptakan untuk memuliakan dan menyenangkan hati Tuhan. Pikiran kita harus dipenuhi dengan pikiran Tuhan sehingga tujuan Allah tergenapi dalam hidup kita. Roma 8:18-30
R 085 Karya Keselamatan Semata-Mata Kemurahan Allah Karya penebusan Yesus Kristus memungkinkan manusia terlepas dari murka Allah. Keselamatan yang kita terima bukan karena kebaikan kita, tapi karena kemurahan Allah. Allah berkenan mengganti status kita yang seharusnya dihukum, dengan mengorbankan Putra-Nya untuk keselamatan kita. Oleh karena karya penebusan-Nya yang luar biasa, kita patut mengucap syukur. Tidak ada alasan untuk tidak bersyukur saat kita menjalani hidup yang penuh tantangan sekalipun Roma 11:33-36
R 085 Diselamatkan Menjadi Cerminan Allah Kita diselamatkan supaya tujuan Allah tergenapi yaitu agar kita menjadi representatif Allah dalam dunia ini. Kehidupan yang didedikasikan hanya untuk Allah adalah ungkapan rasa syukur kita pada Tuhan. Roma 12:1-2
R 087 Anugerah, Apa Arti Semua Itu? Setiap anak Tuhan adalah hamba-Nya Tuhan. Kalau Paulus boleh menjadi rasul, itu semata-mata anugerah Tuhan. Seorang rasul adalah orang yang benar-benar mengetahui pikiran dan aturan dari orang yang mengutusnya. Peran kita sebagai utusan Allah harus mencerminkan pribadi Allah. Oleh sebab itu kita perlu belajar Firman Tuhan dengan baik supaya kehidupan kita dikuasai kehendak Allah. Anugerah Allah menyebabkan suatu perubahan. Iman selalu membuahkan perbuatan. Galatia 1:1-5
R 089 Persaudaraan Seiman Kebersamaan/persaudaraan bisa dikaitkan dengan kesenangan, status sosial, pekerjaan, atau yang lain. Persaudaraan seperti ini tidak selamanya berjalan bersama karena dipusatkan pada hal-hal tertentu. Persaudaraan seperti ini sangat berbeda dengan persaudaraan seiman. Berdasarkan karya penebusan Yesus Kristus, persaudaraan di dalam Kristus tidak didasarkan karena suku, bangsa dan budaya. Apa pun status kita saat ini, kita harus saling menopang dan mengasihi satu di antara yang lain. Mazmur 133
R 090 Dari Hamba Menjadi Anak Kalau diperhatikan, kehidupan lama seseorang kelihatannya bebas, tetapi sebenarnya dia diperbudak oleh dosa. Status kita adalah hamba yang terpidana. Tapi saat Yesus datang untuk menebus kita (yang dulunya hamba dosa), berarti Tuhan Yesus membeli kita dan mengubah status kita menjadi anak-Nya, semua itu hanya karena anugerah Tuhan. Galatia 4:1-7
R 090 Mengenal Allah Secara Pribadi Mengenal Allah adalah pengenalan yang bersifat hubungan pribadi. Berdasarkan hubungan pribadi, kita mengenal Allah. Bukan hanya sekadar tahu tentang Allah, tapi tidak punya hubungan pribadi. Dengan pengenalan yang benar sesuai dengan Firman Tuhan, kita bisa hidup sesuai dengan standar Tuhan. Galatia 4:8-11
R 091 Adakah Yesus di Hatimu? Kriteria orang baik di hadapan Tuhan sangat berbeda dengan kriteria orang baik di hadapan manusia. Seseorang dikatakan baik karena perbuatan dan sikapnya, tetapi hal itu dikatakan oleh manusia bukan oleh Tuhan. Orang baik menurut Tuhan adalah apakah ada Yesus di hatinya dan dalam hidupnya. Kalau kita menyadari bahwa kita menjadi anak Tuhan karena anugerah, kita harus tahu, apakah dalam kehidupan kita selalu ada Yesus? Lukas 18:18-27
R 091 Pengenalan akan Yesus Sebagai anak Tuhan, jangan hanya sekadar percaya pada Allah, tapi tidak percaya kalau Allah hadir dan berkuasa atas hidup kita. Pemahaman iman di dalam kekristenan bukan hanya sekadar tahu tentang sesuatu, tapi bagaimana seseorang hidup berdasarkan pengetahuan itu. Hal ini tidak ditentukan oleh berapa lama kita menjadi orang Kristen, tapi sejauh mana Firman Allah berkuasa atas hidup kita. Hosea 5:15-6:6
R 092 Apa Artinya Hidup dalam Anugerah Tuhan Keberadaan Paulus adalah anugerah Tuhan. Apa pun yang kita lakukan, kita harus belajar bahwa semua kemuliaan harus dikembalikan hanya kepada Tuhan saja. Kita tidak boleh memahami Allah hanya dari sudut pandang dunia. Kita harus hidup dengan mengenal diri supaya tahu diri, dan kalau kita tahu diri, kita akan bersikap seharusnya. 1 Timotius 4:14
R 092 Ikutlah Aku! Mengikut Yesus bukan sekadar ikut-ikutan. Kita harus tahu alasannya kenapa kita ikut Tuhan. Hidup bagi Tuhan tidak ditentukan oleh posisi kita. Ikut Tuhan berarti kita harus siap melakukan apa saja dan menjadi apa saja bagi kemuliaan nama Tuhan. Apa pun yang terjadi, kita akan punya alasan untuk hidup dan mati hanya bagi Tuhan. Lukas 5:27-28
R 093 Eksposisi (1) Seringkali kita mati-matian mempertahankan yang tidak prinsipil, akhirnya Injil tidak bisa diterima orang-orang di sekitar kita. Jabatan/gelar bukanlah satu usaha supaya orang menghargai kita, tapi Tuhanlah yang layak dihargai. Kita hanya seorang yang diutus untuk menjadi garam dan terang bagi kemuliaan Tuhan. Adakalanya orang merasa lebih tinggi dari yang lain, hal itu merupakan akar kejatuhan manusia dalam dosa. Biarlah Kristus terpancar melalui hidup kita. Tuhan Yesus adalah kepalanya dan kita adalah anggota tubuh yang saling melengkapi, menopang dan menolong. 1 Tesalonika 1:1
R 093 Eksposisi (2) Ucapan syukur kita harus difokuskan kepada Tuhan saja. Pertumbuhan iman disebabkan karena karya Ilahi. Kita tidak bisa mengubah orang, hanya Tuhan yang bisa melakukannya. Karena itu kemuliaan, pujian, dan hormat hanya bagi Tuhan. Kalau Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita, kita harus bersyukur. Kita juga harus bersyukur dengan adanya orang-orang di sekitar kita, dengan berbagai macam pertumbuhan imannya. Paulus sebagai imam Allah tetap berdoa buat orang lain. Kita harus menempatkan diri kita sebagai duta Allah yang dapat diandalkan. 1 Tesalonika 1:2
R 094 Eksposisi (3) Pekerjaan iman yaitu pekerjaan/karya dari satu kehidupan yang bersumber dari iman berdasarkan pengetahuan yang benar akan Tuhan. Iman adalah suatu kepercayaan. Sebagai orang-orang Kristen, kita harus tahu siapa yang kita percaya. Ada keselarasan antara iman yang kita percaya dengan perbuatan, pikiran, perkataan, dan seluruh hidup kita. Biarlah kita memancarkan karakter Kristus melalui satu pemahaman iman yang kita percayai 1 Tesalonika 1:3
R 094 Eksposisi (4) Kasih tanpa syarat itu didasarkan pada anugerah Allah. Kita tidak boleh bersikap terhadap sesama berdasarkan reaksi seseorang terhadap kita. Perbuatan yang didasarkan karena kasih akan membuat kita selalu teringat pada anugerah Allah. Perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya harus tetap difokuskan pada anugerah Allah sehingga memuliakan Allah. 1 Tesalonika 1:4
R 095 Pengakuan Iman Rasuli(1) Pengakuan Iman Rasuli diawali dengan pernyataan Aku percaya karena kepercayaan kita kepada Tuhan harus bersifat pribadi tidak ikut-ikutan. Dan kepercayaan itu mencakup akan isi dari kepercayaan yang mengaju pada dasar kebenaran firman Tuhan yang kita pahami dan terapkan dalam kehidupan. sehingga kita menghayati siapa yang kita percayai dan apa yang kita katakan dari setiap kata yang keluar dari pengakuan iman kita. Matius 16:15
R 095 Pengakuan Iman Rasuli(2) Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha kuasa Khalik Langit dan bumi - mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah pencipta – kita ciptaan, Tuhan pemilik - semua yang diciptakannya adalah milikNya, Sebagai pencipta, Dia yang menentukan tujuan dan aturan main, sehingga setiap kita harus hidup berdasarkan dengan aturan main tujuan pencipta, supaya setiap kita menjadi ciptaan yang berguna versi Allah. Dalam ikatan perjanjian, Ia dalah tuan dan kita dalah hamba, kita yang berstatus sebagai anak dan pengelola, maka kita harus mengelola apa yang Tuhan percayakan pada kita dan ciptaan lain hanya utk kemuliaan nama. Ketika kita sudah memiliki pemahaman yang benar tentang Allah,maka kita tahu dan memiliki pemaham yang benar tentang diri sehingga kita tahu bagaimana bersikap dengan benar tentang Allah. Roma 11:36
R 095 Pengakuan Iman Rasuli(3) Aku percaya kepada Tuhan Yesus – menyatakkan bahwa Tuhan Yesus yang kita percaya adalah pribadi yang hadir di dalam sejarah. Dia yang kudus/tidak pernah berdosa, Dia menanggung murka Allah buat kita. Tuhan Yesus dikategorikan/diadili oleh yang bukan umat Allah yaitu Pontius Pilatus. Ia betul juru selamat sejati yang telah menuntaskan karya keselamatan Allah. Duduk disebelah kanan Allah Bapa, Ia adalah imam dan perantara kita untuk dapat membuat kita berhubungan kembali dengan Bapa. Tuhan akan datang kembali sebagai raja dan hakim dan kita bersiaplah sedemikian rupa sehingga kita menjadi mempelai perempuan yang setia. Matius 1:20-21
R 095 Pengakuan Iman Rasuli(4) Aku percaya kepada Roh Kudus - Roh kudus adalah pribadi Allah, Roh Kudus adalah Allah sehingga kita harus menyikapinya setara dengan Allah. Allah Roh Kudus ada karyanya dan karyaNya merupakan titik balik manusia melalui proses kelahiran baru. Allah Roh Kudus terus berperan dalam pengudusan, dan terlibat terus dalam hidup manusia supaya kita terus hidup di dalam Tuhan dan membuat perilaku kita cocok dengan status kita sebagai anak Tuhan. Jika kita dipercayakan karunia roh kudus, maka karunia itu pemberian tidak bisa dipaksa, hal itu bergantung penuh pada yang memberi dan semua karunia itu harus dilakukan sesuai dengan aturan main Tuhan. Sebagai anak Tuhan, kita harus menyatakan buah Roh Kudus dalam kehidupan kita dan itu hanya utk kemuliaan nama Tuhan. Kisah 1:8
R 095 Pengakuan Iman Rasuli(5) Aku percaya kepada Gereja yang Kudus - Jemaat adalah tubuh Kristus, dan Kristus adalah kepala. Jemaat Allah adalah: anak-anak Tuhan yang telah mengalami kelahiran baru, orang yang telah menerima Kristus sebgai juru selamat, orang yang telah diberi kuasa untuk menjadi anak Allah, orang yang terus rindu untuk tetap memiliki relasi yang benar dengan Allah dan dikuasi oleh Firman tuhan, orang yang di dalam anugerah Tuhan rindu untuk menjadi garam dan terang bagi kemuliaan Allah. Efesus 4:1-16
R 095 Pengakuan Iman Rasuli(6) Kebangkitan daging/tubuh dan hidup yang kekal – Kekekalan berfokus mengenai relasi antara Allah dan umat-Nya. Allah hadir di tengah-tengah umat-Nya untuk selama-lamanya dan kita memiliki relasi yang intim bergaul dengan Allah. Di dalam kekekalan, tubuh kita adalah tubuh yang diubahkan serupa dengan tubuh Kristus. Keindahan dalam kekekalan tidak bergantung pada situasi kondisi dan materi, melainkan berfokus pada relasi kita dengan Allah yang mana Ia adalah Allah dan kita adalah umatNya, tidak ada siapaun dan apapun lagi yang mengganggu kehidupan relasi kita dengan Allah. Wah 21:1-4