Skip to main content

Download Audio Luar

Berikut adalah daftar ringkasan khotbah Pdt. DR. Rahmiati Tanudjaja yang bisa Anda download dari luar Indonesia (ukuran lebih besar). Di dalamnya tersedia file audio yang "kecil" dengan bitrate 16 kbps, yaitu yang hanya berisi khotbah saja tanpa lagu pujian. Tersedia juga yang "medium" dengan bitrate 48 kbps yang berisi lengkap, khotbah dan lagu pujian. Silakan pilih yang Anda suka.


Jika Anda mendownload dari Indonesia, supaya lebih cepat proses downloadnya, maka kami sediakan audio yang berukuran lebih kecil, silakan klik halaman: DAFTAR KHOTBAH AUDIO (Download dari Indonesia).

Judul Ringkasan Nats Alkitab File Kecil File Medium
Pola Pikir Tuhan dan Pola Pikir Saya Apakah Tuhan menghendaki kita mengenal kekristenan/mengenal Dia dari sudut pandang manusia atau dari sudut pandang Allah? Matius 16:13-28

16 kbps

48 kbps

Allah Lebih Menyukai Kasih Setia Pengenalan akan Allah bukan hanya secara intelektual tetapi kita juga harus hidup di dalam pengenalan itu. Berdasarkan relasi yang telah dipulihkan itulah kita berperilaku yakni sesuai dengan Firman. Hosea 6:6

16 kbps 

48 kbps 

Allah Sang Pencipta Allah Yahweh adalah Allah yang layak disembah karena Dialah sang pencipta, yang menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada dan Dialah Allah yang akan memimpin umat-Nya melintasi perjalanan dalam dunia ini dengan kasih setia-Nya. Kejadian 1:1-25

16 kbps

48 kbps

Gambar dan Rupa Allah Allah berkenan menyatakan kita sebagai gambar Allah dengan maksud agar kita mencerminkan siapakah Allah dan sifat-sifat-Nya di tengah dunia ini. Sehingga di mana pun kita berada, dunia boleh melihat gambar Allah melalui diri kita. Kejadian 1:26-28

16 kbps

48 kbps

Hari Sabat Apa itu hari Sabat? Apa sebenarnya kebenaran yang ingin Tuhan komunikasikan kepada kita mengenai hari Sabat? Hari Sabat kita rayakan untuk memuliakan Tuhan. Kejadian 2:1-3

16 kbps

48 kbps

Kejatuhan Manusia ke Dalam Dosa Sejak awal manusia diciptakan adalah untuk terus bergantung pada Allah. Tetapi pada saat manusia diperhadapkan pada dua otoritas yang berbeda, manusia dengan kemandiriannya memutuskan untuk bertindak sesuai dengan penilaiannya. Dan manusia tidak dapat berhubungan kembali dengan Allah menurut aturan mainnya sendiri tapi harus menurut aturan main Tuhan, yakni hanya melalui Kristus saja. Kejadian 3:1-7

16 kbps

48 kbps

Apa Akibat daripada Kemandirian Manusia? Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, mereka tidak mau lagi bergantung pada Allah. Jauh dari sumber kebenaran mengakibatkan mereka bukan semakin benar melainkan semakin kacau kehidupannya. Manusia yang ingin lepas dari Allah yang tidak mau tunduk pada penciptanya, ironisnya tunduk pada ciptaan lain yang seharusnya tunduk pada manusia. Bukan hanya relasi manusia dengan pencipta tidak beres, dengan ciptaan lain tidak beres, dengan sesama juga menjadi tidak beres sehingga satu sama lain saling menaklukkan dan saling menguasai. Kejadian 3:8-19

16 kbps

48 kbps

Peristiwa Kain dan Habel Mengapa persembahan Kain ditolak oleh Allah sedangkan Habel diterima? Hal ini tidak terletak pada jenis persembahannya, tetapi terletak pada iman Habel. Demikian juga, kita dipanggil untuk mempersembahkan hidup kita bagi Allah sesuai dengan profesi kita masing-masing, dan persembahan kita diperkenan bila dilakukan dengan sikap yang benar dan pengenalan yang benar. Demikian juga dalam ibadah kita. Namun, walaupun Kain telah berdosa membunuh Habel, tetapi Tuhan masih menyapanya. Di sinilah kita melihat kebesaran kasih Allah kepada manusia. Kejadian 4:1-16; Ibrani 11:4; Hosea. 4:6, 6:6

16 kbps

48 kbps

Kehidupan Nuh pada Zamannya Nuh di antara orang-orang sezamannya, dari sudut pandang Allah, dikatakan sebagai orang yang benar dan tidak bercela. Karena Nuh hidup bergaul dengan Allah, ia tahu apa yang Tuhan suka dan tidak suka, apa yang menjadi kehendak Tuhan dan apa yang bukan kehendakNya. Jadi ini tidak terjadi secara otomatis. Dan Nuh selalu melakukan tepat seperti apa yang Tuhan kehendaki bukan apa yang ia kehendaki. Kejadian 6:9-22

16 kbps

48 kbps

Panggilan Abram Panggilan terhadap Abram berkaitan dengan tujuan semula Allah menciptakan manusia, yaitu Kej. 1:26, pada saat Allah mengatakan kita diciptakan sebagai gambar-Nya, yakni menjadi wakil/duta Allah di dunia ini. Jadi panggilan terhadap Abram untuk menjadi berkat berlaku juga buat kita. Kejadian 12:1-9

16 kbps

48 kbps

Kehidupan Abraham Abraham mengalami pergumulan untuk mengerti kehendak Tuhan. Dia pernah mengalami jatuh bangun dalam mengikut Tuhan. Namun, Tuhan mengajarkan Abraham bahwa Dia punya cara sendiri dalam menggenapi janji-Nya dan tidak mungkin mengingkari janji-Nya kepada umat-Nya. Kejadian 15:1-21

16 kbps

48 kbps

Doa Mengapa Abraham berdoa dengan "ngotot" untuk Sodom dan Gomora? Karena Tuhan memanggil Abraham adalah untuk menjadi berkat, bukan hanya bagi bangsanya, tapi bagi semua bangsa. Tuhan menuntut kita menjadi berkat bukan hanya untuk orang-orang yang kita kasihi saja, tetapi untuk semua orang; siapapun dia, kenal ataupun tidak, di gereja atau di luar gereja. Kejadian 18:16-33

16 kbps

48 kbps

Abraham Abraham adalah orang pilihan Allah yang dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa lain. Abraham diuji kesetiaannya melalui Sarah, istrinya, pada saat Abraham dan Sarah pergi ke negara lain. Abraham meminta Sarah untuk tidak mengatakan pada Abimelekh (raja negeri itu) bahwa Sarah adalah istrinya. Mereka melakukan hal itu semata-mata karena Abraham takut dicelakai karena Sarah. Pernyataan seperti ini tentu menyakitkan. Kita juga sering melakukan hal yang sama kepada Allah. Kita menyangkali Allah hanya karena takut. Namun, syukur pada Tuhan bahwa Ia adalah setia dan kesetiaan-Nya tidak perlu diragukan. Manusia bisa ingkar janji, tapi Allah tidak. Kejadian 20:1-18

16 kbps

48 kbps

Abraham Menghadapi Ujian Allah Pada waktu Abraham memiliki seorang anak, Tuhan mau supaya ia mempersembahkan anaknya, yaitu Ishak sebagai korban bakaran untuk Tuhan. Hal ini dilakukan Tuhan, hanya untuk menguji kesetiaan dan kasih Abraham kepada-Nya. Abraham lulus dalam ujian ini, sebab ia memiliki pengenalan yang benar akan Allah. Kejadian 22:1-19

16 kbps

48 kbps

Abraham Mencari Menantu Bila kita melihat keseluruhan isi Alkitab, maka penekanan di sini bukan soal asal suatu suku bangsa, tetapi pola pikir yang dimiliki oleh bangsa tersebut yang berbeda dengan pola pikir orang percaya yang telah dikomunikasikan oleh Tuhan melalui firman-Nya. Ada hal-hal yang tidak akan dimengerti oleh orang yang tidak menerima Yesus (Yoh. 1:10). Kejadian 24:1-9; 2 Korintus 6:14

16 kbps

48 kbps

Keluarga Ishak & Ribka dalam Hubungan dengan Anak-Anak Mereka, yaitu Esau dan Yakub Sifat-sifat Esau sesuai dengan sifat ayahnya, Ishak. Sedangkan Yakub mempunyai sifat-sifat yang dikehendaki ibunya. Tapi persoalannya, apakah tujuan Tuhan memberikan seorang anak kepada kita? Apakah ia harus diarahkan atau dikondisikan sesuai kerinduan ayah atau ibunya? Tujuan Allah memberikan anak adalah agar mereka bertumbuh dan menjalankan peran sebagai duta Allah di dunia ini sesuai tujuan penciptaan manusia pertama kali, yakni seturut gambar dan rupa Allah. Kejadian 25:19-34

16 kbps

48 kbps

Yakub Melarikan Diri dari Keluarganya Sifat-sifat Esau sesuai dengan sifat ayahnya, Ishak. Sedangkan Yakub mempunyai sifat-sifat yang dikehendaki ibunya. Tapi persoalannya, apakah tujuan Tuhan memberikan seorang anak kepada kita? Apakah ia harus diarahkan atau dikondisikan sesuai kerinduan ayah atau ibunya? Tujuan Allah memberikan anak adalah agar mereka bertumbuh dan menjalankan peran sebagai duta Allah di dunia ini sesuai tujuan penciptaan manusia pertama kali, yakni seturut gambar dan rupa Allah. Kejadian 28:10-22

16 kbps

48 kbps

Yusuf Yusuf adalah anak kesayangan Yakub. Tapi semasa hidupnya, ia banyak sekali mengalami pencobaan. Dengan keadaan seperti itu, Allah tetap campur tangan dalam kehidupan Yusuf. Dalam kondisi apa pun, tidak menjadikannya untuk tidak menjadi saksi Tuhan. Di tengah kesempitan, Yusuf berusaha untuk tetap setia pada Tuhan dan dalam kepasrahannya pada Allah, dia tetap aktif menunjukkan hubungannya dengan Tuhan, yakni betapa transparannya hidupnya di hadapan Tuhan. Kejadian 50:15-21

16 kbps

48 kbps

Pendahuluan Keluaran (Ikatan Perjanjian Allah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub) Kel.1 dibuka dengan skema penderitaan bangsa Israel setelah Yusuf meninggal. Tapi, saat mereka berseru kepada Tuhan, Allah mendengarkan mereka dan mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Sehingga Allah bertindak menyelamatkan umat-Nya. Kitab Keluaran bisa dibagi menjadi tiga tema besar: Pertama, Kel. 1:1-18:27: Tindakan penyelamatan Allah terhadap umat-Nya dari perbudakan di Mesir. Kedua, Kel. 19:1-24:18: Allah memberikan hukum-Nya kepada umat-Nya sehingga mereka hidup menurut aturan main Tuhan. Ketiga, Kel. 25:1-40:38: Allah memerintahkan umat Israel untuk membuat kemah suci agar mereka tahu bagaimana Allah seharusnya disembah. Allah memang menggenapi janji-Nya terhadap umat-Nya, tapi ini juga berarti bahwa setelah diselamatkan ada aturan main yang harus mereka taati sebagai umat Allah. Kejadian 50:24; Keluaran 1-40

16 kbps

48 kbps

Bukan Manusia yang Menjadi Andalan Kita. Kematian Yusuf menjadi satu pelajaran bagi bangsa Israel bahwa bukan manusia yang harus menjadi sandaran kita, melainkan Allahlah yang harus menjadi tumpuan kita karena Dia tidak akan pernah mengecewakan. Dalam kitab Keluaran ini, Allah menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang berpegang pada perjanjian-Nya. Dengan cara-Nya, Ia melaksanakan rencana-Nya atas umat-Nya dan menggenapi perjanjian-Nya. Keluaran 1-2:10

16 kbps

48 kbps

Musa dan Bangsa Israel: Perjanjian Allah dan Hubungan dengan Allah Surat Ibrani mengatakan bahwa kepedulian Musa terhadap orang Israel merupakan langkah awal imannya. Musa memilih memiliki persekutuan bersama Allah yang bersifat kekal daripada kesenangan, kenikmatan yang bersifat sementara. Hal ini dipelajari dari orang tuanya. Iman ini bukan iman yang membabi buta tapi punya dasar yang jelas, yang dipengaruhi oleh pola pikir seseorang tentang apa yang penting bagi dirinya. Kedekatan dan pengindenfikasian dirinya sebagai umat Allah jauh lebih penting bagi Musa daripada mengindentifikasikan dirinya sebagai anak putri Firaun. Keluaran 2:11-22; Ibrani 11:24

16 kbps

48 kbps

Allah yang Selalu Memperhatikan dan Campur Tangan dalam Kehidupan Manusia Dalam ayat-ayat sebelumnya, seolah-olah Allah tidak memperhatikan dan tidak peduli pada orang Israel. Tetapi, sebenarnya Allah memperhatikan dan campur tangan dalam kehidupan umat-Nya. Allah mengontrol sejarah kehidupan manusia. Walaupun kita tidak melihat campur tangan Allah secara spektakuler dan eksplisit, bukan berarti Allah tidak intervensi dalam kehidupan kita. Walaupun kita tidak melihat dan mengalami apa-apa, tetapi sesungguhnya Allah campur tangan dalam segala sesuatu, dan Ia bekerja sesuai rancangan dan janji-Nya (Kej. 15:13). Keluaran 2:23-25

16 kbps

48 kbps

Musa: Respons terhadap Firman Allah Pada saat manusia meragukan hikmat Tuhan yang sempurna dan menganggap diri lebih tahu yang terbaik, maka bangkitlah murka Tuhan karena implikasi dari sikap demikian adalah ketidaktaatan kepada Tuhan. Keluaran 3-4:17

16 kbps

48 kbps

Musa Menjalankan Perintah Tuhan Kita sering berpikir bahwa kalau kita berjalan di jalan Tuhan, maka semuanya akan berjalan dengan lancar. Itu tidak benar. Tugas kita hanyalah melakukan kehendak Tuhan sekalipun dengan konsekuensi yang tidak menyenangkan. Keluaran 4:18-5:24; Yesaya 6:8

16 kbps

48 kbps

Mukjizat Secara khusus kita akan melihat apa yang dimaksud dengan mukjizat. 1. Menjelaskan peristiwa-peristiwa biasa yang disebabkan oleh penyebab yang luar biasa, yakni kuasa Allah itu sendiri dan memberikan kesan mendalam, 2. Dalam Alkitab, mukjizat juga menunjuk pada karya Allah melalui sesuatu yang dipakai-Nya pada waktu atau tempat yang tepat, 3. Mukjizat juga menunjukkan tindakan Allah yang melawan hukum alam. Dengan pengertian ini, tanpa pemahaman yang benar, kita diharapkan tidak sembarangan mengatakan sesuatu itu mukjizat. Ada satu hal yang perlu kita perhatikan mengenai mukjizat. Tanda-tanda itu sendiri hanyalah sebagai tanda untuk menunjukkan pada sesuatu yang lebih penting. Tanda hanya untuk meneguhkan bukan untuk demonstrasi belaka. Jadi pada masa sekarang ini, tanda bukan keharusan karena telah ada Firman (dari Kejadian-Wahyu) yang menjelaskan dan menjadi patokan. Keluaran 4:1-5; Ibrani 2:1-4; Yohanes 20:30-31

16 kbps

48 kbps

Bagian I: Tulah I dan II. Karya Tuhan di Tengah-Tengah Bangsa Israel dan Bangsa Mesir Tanda yang Allah berikan melalui Musa ini harus diperhatikan tujuannya, karena tujuan itu jauh lebih penting dari tanda itu sendiri. Sungai Nil merupakan sumber kehidupan Mesir, oleh karena itu mereka menyembah dewa sungai ini. Ikan-ikan yang hidup di sungai Nil juga merupakan sumber kehidupan bagi Mesir sehingga mereka menyembah dewa-dewa dalam bentuk ikan. Melalui tulah ini, Allah ingin menjelaskan bahwa sumber kehidupan manusia adalah Allah sendiri, bukan sungai atau ikan yang harus disembah orang Mesir. Tulah kedua: Katak. Sama halnya dengan ikan dan sungai Nil yang disembah orang Mesir. Katak juga disembah sebagai dewi kesuburan oleh orang Mesir. Tangan Tuhan yang penuh kuasa menunjukkan kepada orang Mesir bahwa dewi yang disembah mereka ternyata tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dan malah menimbulkan malapetaka bagi orang Mesir. Memang para ahli di Mesir bisa melakukan tanda yang sama, tetapi mereka tidak bisa memulihkan kembali. Ini menunjukkan bahwa kuasa yang menyertai Musa dan Harun lebih dari kuasa yang menyertai para ahli di Mesir. Ini merupakan tema yang akan terus kita lihat di kitab Keluaran dan merupakan Hukum Taurat yang pertama Keluaran 7:14-25; 8:1-7

16 kbps

48 kbps

Bagian II: Tulah III-IX Pada bagian ini kita melihat hal yang berbeda, yakni para ahli Mesir tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Musa dan Harun. Di sini Allah ingin menunjukkan bahwa kuasa yang menyertai para ahli ada batasnya karena setan-setan tunduk pada Allah. Malaikat-malaikat yang jatuh ini juga diciptakan oleh Allah sehingga mereka tidak bisa melampaui kuasa pencipta-Nya. Oleh sebab itu, kita tidak perlu takut pada kuasa setan. Dalam bagian ini kita juga melihat bahwa tulah-tulah ini hanya terjadi di tanah Mesir, di tempat kediaman orang Israel tidak terjadi. Di sini kita melihat betapa luar biasanya cara kerja Tuhan dan kasih karunia Tuhan. Melalui tulah-tulah ini Tuhan ingin menunjukkan pada Firaun bahwa hanya Dia yang layak disembah, bukan Firaun seperti yang selama ini dilakukan orang Mesir karena dia dianggap titisan dewa. Dan juga bukan dewa-dewa yang selama ini mereka sembah. Keluaran 8:16-24

16 kbps

48 kbps

Bagian Akhir: Tulah IX. Persiapan Paskah Dalam bagian ini kita bisa melihat bahwa Tuhan tidak pernah menuntut kita melakukan sesuatu di luar kemampuan kita. Dalam persiapan Paskah ini, Tuhan memerintahkan untuk menyembelih anak domba yang jantan dan tidak bercela. Ini dimaksudkan karena anak domba ini akan melambangkan Yesus Kristus yang tidak berdosa, yang dikorbankan bagi kita. Keselamatan yang diperoleh bangsa Israel berarti anak sulung mereka dibebaskan dari kematian dan kebebasan dari perbudakan Mesir. Ini menunjuk kepada pembebasan kita dari perbudakan dosa. Tuhan melakukan tulah I-IX, dimaksudkan untuk menyerang dewa-dewi orang Mesir dan menunjukkan bahwa hanya Tuhan yang layak disembah. Anak sulung Firaun yang dianggap titisan dewa juga mati untuk menunjukkan bahwa Tuhanlah Allah. Namun, keselamatan itu tidak diperoleh dengan otomatis. Mereka harus meresponi perintah Tuhan dulu, baru kemudian mendapat keselamatan. Demikian juga kita, kita harus bertobat, meresponi Firman Tuhan dengan baik, baru keselamatan itu diberikan pada kita. Keluaran 12:1

16 kbps

48 kbps

Keesaan Allah Allah menyatakan bahwa sesungguhnya hanya Dia yang patut disembah karena Dialah pencipta dari segala sesuatu. Keluaran 7-14 (Bagian I); Ulangan 6:4

16 kbps

48 kbps

Respons Firaun terhadap Kehadiran Tuhan Allah menyatakan Diri-Nya kepada Firaun melalui kedua hamba-Nya, yakni Musa dan Harun. Tujuan Allah adalah agar orang Mesir tahu bahwa Dialah Tuhan. Tetapi Firaun tetap mengeraskan hati. Saat keadaan tidak baik, Firaun melunakkan hati untuk meminta Musa mencari Tuhan, tetapi setelah keadaan membaik, dia mengeraskan hati lagi. Ini adalah sikap yang memanfaatkan Tuhan saja. Keluaran 7-14 (Bagian II)

16 kbps

48 kbps

Kesimpulan Kitab Keluaran Berdasarkan Tulah-Tulah di Mesir Kita harus memiliki perspektif yang benar terhadap tanda-tanda. Tujuan dari semua karya Tuhan atau tanda-tanda yang diberikan adalah supaya orang-orang tahu bahwa Musa adalah hamba Tuhan, semua orang menujukan hatinya kepada firman Tuhan yang disampaikan Musa, dan mengenal dan percaya kepada Tuhan. Demikian juga, Firman Tuhan ditulis dengan satu tujuan agar kita tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan keselamatan satu-satunya hanya di dalam Yesus. Kel. 7-14 (Bagian III)

16 kbps

48 kbps

Hukum I Mengapa kita tidak boleh menyembah lebih dari satu Allah? Karena pada dasarnya memang tidak ada allah lain. Seharusnya tidak ada objek-objek penyembahan lain dalam hidup kita. Kita harus hidup bagi Dia, memfokuskan diri hanya kepada-Nya, yang adalah satu-satunya Allah yang patut disembah dan diutamakan dalam hidup kita. Keluaran 20:1-17 (Keluaran 20:3); Matius 6:24; Lukas 16:13

16 kbps

48 kbps

Hukum II Pencipta kita dengan ke-Maha-an-Nya tentu tidak dapat dibandingkan dan digantikan dengan ciptaan mana pun. Karena itulah Allah tidak boleh digambarkan dan disamakan dengan sesuatu yang lain dalam dunia ini, baik dalam wujud benda maupun manusia. Keluaran 20:1-17 (Keluaran 20:4-6); Roma 1:18-32; Yohanes 14:7

16 kbps

48 kbps

Hukum III Apa artinya sebuah nama? Nama berkaitan dengan keberadaan pribadi orang yang menyandangnya. Oleh sebab itu, Allah melarang orang menggunakan nama-Nya dengan sembarangan, yakni tidak sesuai dengan keberadaan pribadi Allah yang sebenarnya. Jadi, ketika kita menyebut nama Allah atau bersumpah, harus sesuai dengan karakter Allah karena nama mewakili keberadaan Allah itu sendiri. Keluaran 20:1-7 (Keluaran 20:7); Matius 5:33

16 kbps

48 kbps

Hukum V Tidak menaati orang tua merupakan karakteristik dari orang yang memberontak pada Allah. Orang tua dituntut untuk mendidik anaknya dalam Tuhan, karena itu mereka sendiri harus hidup dalam Tuhan, belajar firman Tuhan, dan melakukan firman Tuhan. Dan hal ini berkaitan dengan tunduknya anak pada orang tua. Dengan kata lain, anak harus taat pada orang tua di dalam Tuhan. Keluaran 20:1-12 (Keluaran 20:12); Efesus 6:1-4

16 kbps

48 kbps

Hukum IV Tuhan tidak mau kita hanya memuliakan-Nya dengan pikiran, perkataan, dan perilaku kita, tetapi juga dengan waktu kita. Dalam konteks PL, hari Sabat berkaitan dengan hari penciptaan dan pembebasan umat Israel dari Mesir. Jadi, di sini kita melihat, Allah sangat serius memperhatikan hari Sabat untuk mengingat akan karya Allah bagi kita. Dalam konteks PB, hari Sabat berkaitan dengan kebangkitan Tuhan Yesus; merayakan kemenangan yang kita peroleh di dalam Yesus Kristus. Pada hari Sabat, ada dua hal yang harus kita lakukan. Pertama, hari ini adalah hari untuk menguduskan diri dan menyembah Tuhan; merayakan kemenangan Tuhan. Kedua, menyatakan kemurahan Allah kepada orang-orang di sekitar kita. Keluaran 20:1-11 (Keluaran 20:8-11); Lukas 13:10-17

16 kbps

48 kbps

Hukum VI Kita harus menghargai kehidupan karena kehidupan diberikan oleh Allah. Kita dan sesama kita adalah gambar Allah. Oleh sebab itu, hidup manusia hanya boleh diakhiri oleh Allah sendiri, itu adalah hak Allah. Jangan membunuh juga berarti kita tidak boleh mendengki atau mendendam pada seseorang. Karena hal itu berarti kita tidak mau mengampuni sesama kita padahal kita telah diampuni oleh Allah. Arti lainnya, kita juga tidak boleh memiliki hati yang jahat -- yang memanipulasi orang lain, menyiksa sesama, maupun diri sendiri. Dengan kata lain, jangan memutuskan kesempatan bagi orang lain dan diri sendiri untuk mempersembahkan hidup bagi Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Keluaran 20:1-13 (Keluaran 20:13); Matius 5:21-24

16 kbps

48 kbps

Hukum VII Tubuh kita adalah milik Tuhan. Karena itu, kita tidak boleh sembarangan memperlakukan tubuh dan mencemarkan tubuh kita. Hubungan seks hanya diperkenankan dalam ikatan pernikahan. Dengan demikian dalam pernikahan dituntut kesetiaan untuk mewujudkan kehidupan yang diperkenankan Tuhan. Keluaran 20:1-14 (Keluaran 20:14); 1 Korintus 6:18-20; Kejadian 2:24-25

16 kbps

48 kbps

Hukum VIII Pencuri itu juga dikaitkan dengan kejujuran -- dapat dipercaya, yakni kita harus selalu hidup di hadapan Tuhan. Dengan kata lain, kita tidak perlu dikondisikan untuk menjadi jujur, tapi telah menjadi natur kita. Mencuri itu bisa dilakukan dalam berbagai hal, misalnya mencuri waktu, tidak menghargai hak seseorang. Keluaran 20:1-17 (Keluaran 20:15); Ulangan 25:13-15; Roma 13:8

16 kbps

48 kbps

Hukum IX Dusta berbicara tentang ketidakbenaran. Kita dituntut menyatakan kebenaran karena kita adalah duta Allah. Kebenaran itu tidak bisa diubah, bersifat mutlak, dan tidak tergantung pada apa pun dan siapa pun. Dan manusia akan diadili berdasarkan kebenaran. Saksi dusta merugikan orang yang mengucapkan saksi dusta itu sendiri. Keluaran 20:1-17 (Keluaran 20:16); Kejadian 3:1; Matius 26:57-75; Kisah 6:8-16

16 kbps

48 kbps

Hukum X Kata jangan mengingini berarti kita tidak boleh menghendaki apa yang bukan milik/porsi/hak kita. Pelanggaran hukum ini bisa mengakibatkan pelanggaran pada hukum-hukum lainnya. Melanggar hukum ini dapat merusak keadaan masyarakat dan sikap kita terhadap manusia. Keluaran 20:1-17 (Keluaran 20:17); 2 Samuel 11; Matius 6:25-34

16 kbps

48 kbps

Kesimpulan Kesepuluh Hukum Hukum Taurat diberikan atas dasar kasih karunia yang sebenarnya tidak layak kita terima. Tujuan seluruh Hukum Taurat diberikan: Pertama, melalui hukum ini kita belajar apa yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan oleh umat-Nya baik terhadap Tuhan, diri sendiri maupun sesama. Kedua, melalui kesepuluh hukum ini kita belajar bahwa inilah yang harus menjadi cara hidup kita. Ketiga, Tuhan menghendaki kita melakukan kesepuluh hukum ini karena pelanggaran terhadap satu hukum berarti pelanggaran terhadap keseluruhannya. Keluaran 20; Roma 2:12; Keluaran 30:34-38

16 kbps

48 kbps

Apa Jadinya bila Iman Tidak Disertai Rasa Takut kepada Tuhan? Bangsa Israel tidak mempunyai iman yang benar sekalipun mereka telah menyaksikan kehebatan Tuhan. Iman yang benar tidak lahir begitu saja kalau bukan Tuhan yang menanamkan dan kalau kita tidak mau belajar dengan baik untuk mengenal Dia. Iman yang menyelamatkan itu harus diisi dengan pengenalan akan Tuhan sehingga tindakan kita dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Keluaran 32:1-35

-

-

Apa Artinya Hidup Takut kepada Tuhan? Bagaimana iman yang benar? Iman yang telah menyelamatkan kita seharusnya diikuti dengan buah-buah perbuatan yang sesuai dengan iman itu, yakni kehidupan serupa Kristus. Allah tidak ingin kita memiliki ketakutan pada Allah seperti yang ada pada Iblis. Ketakutan kita pada Allah seharusnya membawa pada sikap penaklukkan pada Allah. Ketakutan kita harus membuat kita memiliki rasa hormat pada Tuhan, sehingga kita takut menyakiti hati Allah. Keluaran 20:18-21; Yakobus 2:14-26

-

-

Bagaimana Seharusnya Kita Bersikap terhadap Sesama? Hukum mengasihi Allah dan sesama merupakan rangkuman dari seluruh hukum yang diberikan. Firman Tuhan mengajarkan agar kita memanusiakan diri dan orang lain seperti yang Tuhan rencanakan. Yakni, tidak lebih tinggi dari yang seharusnya dan juga tidak lebih rendah dari yang seharusnya. Sehingga pada saat Tuhan memberi peraturan tentang budak, sama sekali tidak mempunyai pengertian bahwa manusia yang satu boleh memperlakukan manusia yang lain semena-mena. Itulah sebabnya Tuhan menjelaskan hak-hak seseorang. Sesama kita tidak bergantung pada etnis, agama, atau apa pun. Keluaran 21:1-11; Matius 22:37

-

-

Bagaimanakah Sikap Kita di Dalam Menghadap Tuhan? Allah datang menemui manusia dalam wujud hal-hal yang spektakuler, tujuannya adalah di dalam menghampiri-Nya, kita memiliki rasa takut agar kita tidak berdosa di hadapan-Nya. Allah yang menentukan bagaimana seharusnya kita menghadap Dia, yakni Tuhan menghendaki kekudusan-Nya tidak dilecehkan. Keluaran 20:18-26; 23:24, 25

-

-

Bangsa Israel: Saat Musa di Gunung Sinai Kehidupan bangsa Israel setelah keluar dari Mesir memang tidak selalu diwarnai dengan kesetiaan pada Tuhan, tetapi mereka masih terus bergumul dengan kedagingan mereka. Dan Musalah yang selalu mengingatkan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa bangsa ini sangat bergantung pada kepemimpinan Musa. Karena itu saat mereka tidak melihat Musa, mereka langsung berpaling dari Allah. Musa yang bergaul dan bergumul dengan Allah sehingga saat Musa tidak ada, mereka menjadi kosong. Bahaya sekali bila kita membiarkan kehidupan rohani kita bergantung pada orang lain. Keluaran 32:1-6

16 kbps

48 kbps

Musa Memohon Penyertaan Tuhan Tuhan tidak menghendaki kita mengikut Dia karena takut dihukum. Sebab kehidupan rohani yang demikian akan mudah jatuh bangun. Musa mengikut Tuhan karena ia menyadari dengan sungguh bahwa ia tidak mempunyai kekuatan dan kemampuan bila Tuhan tidak menyertainya. Tuhan menghendaki kita memiliki dasar yang benar dalam mengikut Dia, yakni kasih karunia. Pengorbanan Yesus di kayu salib harus menjadi dasar kasih kita mengikut Dia. Apa arti penyertaan Tuhan? Penyertaan Tuhan tidak berarti bahwa kita dilepaskan dari semua masalah, melainkan Tuhan menjanjikan penghiburan, kekuatan. Dia sungguh peduli dan mengasihi kita. Keluaran 32: 30-35; 33:1-23; Filipi 4:10-13

16 kbps

48 kbps

Pendahuluan Khotbah di Bukit Tuhan Yesus memulai pengajaran-Nya dengan kata 'berbahagialah' dan 'bersukacitalah' yang merupakan satu berita pengharapan yang pasti bagi umat-Nya di dalam menghadapi kesulitan dan segala pergumulan dalam dunia ini. Di sini Tuhan juga mengajarkan akan status kita sebagai garam dan terang dunia di situasi apa pun. Firman Tuhan diberikan kepada kita agar kita bisa hidup sesuai dengan tujuan Allah menciptakan kita karena kelak kita akan dihakimi oleh pencipta kita. Matius 5-7

16 kbps

48 kbps

Khotbah di Bukit Kita harus menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja. Bahaya pelaku firman bukan terletak pada perasaan atau kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, tetapi terletak pada keinginan untuk dipuji orang. Orang Farisi/ahli Taurat pada masa itu berpikir ada tiga kewajiban agama yang harus mereka lakukan: memberi sedekah, berdoa, berpuasa. Dan bagi mereka, apa yang dilakukan harus tampak secara lahiriah sehingga orang lain yang melihat bisa mengatakan bahwa mereka orang benar. Padahal tidak selalu demikian. Dalam praktik melakukan kewajiban agama ini, orang Farisi dan ahli Taurat terjebak dalam pemenuhan kewajiban agama sebagai bentuk suatu sikap untuk pamer, dan bukan lagi memperhitungkan sikapnya untuk menyenangkan hati Tuhan sebagai wujud ucapan syukur atas kasih karunia Allah. Matius 6:1-18

16 kbps

48 kbps