Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Rahmiati

Ahli Taurat

Domba dan Dirham yang Hilang

Kode: 
R 063
Nats Alkitab: 
Matius 18:12-14; Lukas 15:8-10
Ringkasan Kotbah: 
Firman Tuhan ini menjelaskan bahwa pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang untuk mendengar Tuhan Yesus. Tapi berbeda dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang memunyai pemikiran bahwa hanya orang yang layak datang kepada Kristus yang boleh datang. Tuhan Yesus mengatakan bahwa hanya orang-orang yang bertobat dan menyadari keberdosaannya, kepadanya Tuhan akan datang. Dia menganggap orang-orang seperti itulah yang berharga di mata-Nya. Karena setiap orang tidak lebih baik dari orang lain, jadi kita tidak boleh menganggap hanya diri kita yang layak datang ke hadapan-Nya.
Download Audio
File Kecil: 

16 kbps

Ukuran File Kecil: 
3 MB
File Medium: 

48 kbps

Ukuran File Medium: 
10 MB

Perumpamaan tentang Orang-Orang yang Berdalih

Kode: 
R 062
Nats Alkitab: 
Lukas 14:15-24
Ringkasan Kotbah: 
Dalam perumpamaan ini, dijelaskan bahwa orang-orang Farisi dan ahli Taurat memunyai pemikiran tersendiri tentang hal Kerajaan Allah. Karena orang-orang Farisi dan ahli Taurat tidak mau diatur dan dikontrol oleh Tuhan, mereka mempunyai banyak sekali alasan untuk tidak datang dalam undangan Tuhan. Kalau kita tidak bisa memikul salib kita setiap hari, kita tidak akan bisa menerima undangan Tuhan. Tuhan tidak mau kita memiliki ilah lain dalam kehidupan kita, karena itu bila kita mau menerima undangan itu, secara otomatis kita harus membiarkan Tuhan yang mengatur dan mengontrol hidup kita sesuai kehendak-Nya.
Download Audio
File Kecil: 

16 kbps

Ukuran File Kecil: 
3 MB
File Medium: 

48 kbps

Ukuran File Medium: 
10 MB

Khotbah di Bukit

Kode: 
R 025
Nats Alkitab: 
Matius 6:1-18
Ringkasan Kotbah: 
Kita harus menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja. Bahaya pelaku firman bukan terletak pada perasaan atau kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, tetapi terletak pada keinginan untuk dipuji orang. Orang Farisi/ahli Taurat pada masa itu berpikir ada tiga kewajiban agama yang harus mereka lakukan: memberi sedekah, berdoa, berpuasa. Dan bagi mereka, apa yang dilakukan harus tampak secara lahiriah sehingga orang lain yang melihat bisa mengatakan bahwa mereka orang benar. Padahal tidak selalu demikian. Dalam praktik melakukan kewajiban agama ini, orang Farisi dan ahli Taurat terjebak dalam pemenuhan kewajiban agama sebagai bentuk suatu sikap untuk pamer, dan bukan lagi memperhitungkan sikapnya untuk menyenangkan hati Tuhan sebagai wujud ucapan syukur atas kasih karunia Allah.
Download Audio
File Kecil: 

16 kbps

Ukuran File Kecil: 
3 MB
File Medium: 

48 kbps

Ukuran File Medium: 
11 MB
Syndicate content